Monday, December 24, 2012

Pelangi di perantauan-Tembalang, Semarang

Pelangi. 
Pelangi di langit itu indah ya, apalagi di hati. #eh. Hehe :p
Btw, saya bukan mau ngebahas pelangi di hati, tapi pelangi beneran yang ada di langit, yang saya lihat di daerah perantauan saya, di Tembalang, Semarang.

Para pembaca blog yang menginginkan ada pelangi di hatinya, udah tahu tentang Tembalang belum? Kalau belum tahu, saya kasih tahu. Jadi, Tembalang itu daerah tempat bernaungnya sebagian besar mahasiswa/i Undip atas (ada Undip juga ada di bawah--daerah Semarang itu naik-turun, jadi, Undip itu ada yang diatas, ada yang dibawah).

Pertama kali saya melihat pelangi itu di Tembalang, pas tahun 2011. Saat itu saya dan teman-teman sekelompok saya di Teknik Lingkungan Undip, sedang asyik praktikum fisika lingkungan. Praktikum nya adalah praktikum kebisingan, dimana kita mengukur tingkat kebisingan di suatu daerah.
Saya dan kelompok saya mendapat daerah di Perumahan Srondol Bumi Indah (SBI). Terus pas/habis ngukur kebisingan, itu gerimis kecil dan matahari terlihat. Terus, muncullah pelangi..subhanallah ya..

Karena saya suka dengan pelangi dan ingin menyimpan keindahannya dalam gambar, dengan segera, saya ambil fotonya. 


Ini dia foto-foto pelanginya ^_^
Foto-foto ini saya ambil dengan kamera handphone 2 MP.









Setahun kemudian, di tahun 2012, pelangi Tembalang menunjukkan dirinya kembali. Tepatnya setelah hujan berlangsung ketika saya berjalan kaki di daerah Banjarsari.

Berikut fotonya, silakan dinikmati dan dicermati (jujur, pelanginya ga begitu kelihatan, jadi harus dicermati :p)


Ini bukan promosi ind*mar*t lho.. :p




ini juga ga bermaksud promosi  :p


bagi anak Tembalang, mesti tahu, ini di deket Mas P*r :p

Alhamdulillah.
Itulah cerita saya tentang Pelangi di Perantauan-Tembalang, Semarang.
Selanjutnya, yuk renungi terjemah dari salah satu ayat Al-Quran berikut..^^

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al-Baqarah : 164)

NB : 
-Sejujurnya saya lagi sibuk tugas besar, tapi berhubung saya lagi kepingin nulis blog, ada baiknya disalurkan :p
-Do'akan saya ya.. supaya saya sukses menyelesaikan tugas besar saya :')

Saturday, December 22, 2012

Ada Cerita di Perjalanan Naik Kereta



Semenjak saya merantau ke Semarang, saya jadi sering naik kereta api, terutama kereta api bisnis tujuan Pasar Senen. Setiap perjalanan menaiki kereta, selalu aja ada cerita yang renyah untuk diceritakan kepada keluarga saya, terutama Papa saya yang selalu kepo dengan siapa saya sebangku di kereta api xD. Saya yakin, papa saya kepo karena beliau perhatian dengan anaknya :')

Di semester awal (lupa semester berapa), saya sebangku dengan seorang ibu-ibu berjilbab pendek dan berpenampilan biasa. Awalnya kita mengobrol biasa, yaa perkenalan antara sesama penumpang kereta api. Suatu ketika, beliau yang awalnya duduk di bangku, memilih untuk tidur di bawah bangku kereta api dan beliau izin kepada saya untuk tidur di bawah bangku kereta api. Sekali lagi, DI BAWAH BANGKU KERETA API. Rasanya segan juga, tapi, apa boleh buat, itu yang beliau inginkan..hehe.

Sampai suatu ketika, kita berhenti di stasiun Cirebon yang tiap kali berhenti mesti banyak penjual masuk kedalam gerbong kereta api, menjajakan jualannya. "Mizon, mizon, mizon..", "Pecel, pecel,..", suara para penjual pun bersahut-sahutan, ramai, riuh.

Ketika berhenti di stasiun Cirebon ini, Ibu ini dalam keadaan bangun. Berhubung udah masuk waktu makan siang, Ibu pun membeli pecel. Saya juga diajak beli pecel dan akhirnya saya mencoba pecel khas Cirebon. Rasa pecelnya lumayan enak, tapi lebih enak pecel di Semarang. Fyi, makanan yang enak di stasiun ini tuh "Empal Gentong" kesukaan Papa saya (saya juga suka sih, hehe) tapi, kalau mau beli empal gentong, mesti ke dekat pintu keluar dulu, barang sejenak.

Kemudian, ketika tukang tahu goreng lewat, Ibu membeli tahu goreng dan beliau memberi saya tahu goreng. Ah, subhanallah, alangkah baiknya Ibu ini, padahal kita baru aja kenal dan ngobrol sebentar, tapi beliau dengan ringannya memberi saya makanan. Sebelumnya, Ibu ini pun membelikan saya kacang rebus dan saya tidak menyangka bahwa beliau begitu baik kepada saya. Alhamdulillah. Syukran jazakillah khayran katsir, Bu :)

*Kebaikan dalam memberi terlihat dari ketulusan hati.
*Bersyukurlah walaupun itu hal yang kecil. 
Sumber gambar : link

Friday, December 21, 2012

Asertif

Rasanya saya jarang mendengar atau membaca penggunaan kata ini.
Apa memang saya yang kurang gaul ya? Hehe..
Hmm, jadi gini, saya baru tau tentang asertif dan ingin berbagi tentang asertif..^^

Ini teori tentang asertif yang saya kutip dari sebuah blog, yuk coba di baca..^^
Asertivitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain. 
Dalam bersikap asertif, seseorang dituntut untuk jujur terhadap dirinya dan jujur pula dalam mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan secara proporsional, tanpa ada maksud untuk memanipulasi, memanfaatkan ataupun merugikan pihak lainnya (Pratanti, 2007).

Menurut Pratanti (2007) Seorang yang asertif memiliki kriteria:
1. Merasa bebas untuk mengekspresikan perasaan, pikiran dan keinginan.
2. Mengetahui hak mereka.
3. Mampu mengontrol kemarahan. Tidak berarti me-repress perasaan ini, akan tetapi mengontrol dan membicarakannya kembali dengan logis dan tidak dilandasi emosi semata.
Menurut Sukaji (1983) dalam Fitri (2009) perilaku asertif adalah perilaku seseorang dalam hubungan antar pribadi yang menyangkut ekspresi emosi yang tepat, jujur, relatif terus terang, dan tanpa perasaan cemas terhadap orang lain. Perilaku asertif merupakan perilaku sesorang dalam mempertahankan hak pribadi serta mampu mengekspresikan pikiran, perasaan, dan keyakinan secara langsung dan jujur dengan cara yang tepat.



Dari kutipan tersebut, bisa disimpulkan, maksudnya asertif itu, jujur apa adanya, mengatakan yang sebenarnya walaupun itu pahit dan mungkin akan menimbulkan konflik, namun dengan emosi yang tetap terkontrol.

Seseorang itu idealnya memiliki perilaku asertif. Mengungkapkan yang sebenarnya namun dengan emosi yang terkontrol. Tidak melulu mengalah, tidak melulu berkata "ya", tidak berdiam diri atas suatu hal yang mengganjal dihatinya, tidak takut akan risiko konflik yang mungkin akan terjadi. 

Belajar dari pengalaman yang lalu, saya hampir sering berperilaku kurang asertif, akibatnya timbul rasa terbebani dan dirugikan..astaghfirullah..
Kemudian, saya memulai untuk mengubah diri saya untuk menjadi seseorang yang asertif dan..rasanya begitu melegakan hati..serasa ada di taman yang hawanya sejuk..alhamdulillah..~

Keberanian diri saya untuk berubah menjadi seseorang yang asertif ini salah satunya bersumber dari seseorang yang tercinta dan spesial dalam hidup saya yaitu...my mother.. <3
Love you my mother..
Thanks for your support..
Because of you, my life has change.. :')

Sumber gambar : link

Wednesday, December 5, 2012

Ketika Cinta Bertanya, Kepada Rabb Ku Mengadu

Bismillahirrahmanirrahim


Judul blog saya kali ini adalah judul dari acara tabligh akbar nya FEB Mizan Undip >.<
Alhamdulillah saya berkesempatan untuk hadir di tabligh akbar yang diisi oleh Ustadz Salim A. Fillah walaupun saya dateng agak terlambat, terus agak ketinggalan sedikit, jadinya saya cerita seadanya aja yaa..hehe :p

Ukuran kebahagiaan cinta adalah keberkahan. Yakni cinta yang membuat kita semakin dekat dan semakin mencintai Allah.

Biasanya orang menyatakan cintanya dengan kalimat "Aku mencintaimu karena Allah.". Kalau kata Ustadz, kalimat ini belum lengkap, nah, yang lengkapnya itu, "Aku mencintaimu karena Allah dengan cara yang diridhai Allah, untuk mendapatkan ridha Allah." What a wonderful sentences :')




Kemudian, cinta kita kepada seseorang itu boleh disimpan untuk energi menuju kemandirian. Misalnya, kita mencintai seseorang, terus, dari perasaan ini, kita jadi termotivasi untuk memperbaiki diri kita salah satunya adalah menuju kemandirian.

Cara untuk menyikapi cinta agar menjadi berkah yaitu dengan menikah dan untuk sebelum menikah, dipersiapkan terlebih dahulu. Persiapannya tidak hanya fisik dan penampilan saja namun juga dari akhlaq dan agama.

Ngomong-ngomong soal jodoh, jodoh yang Allah berikan untuk kita sudah tertulis, hanya cara dan jalannya bisa berbeda-beda. Ada cara dan jalan yang halal dan ada yang haram. Yuk kita pilih yang halal :')

Soal jodoh, kita bisa berjodoh di dunia saja atau di surga saja atau di dunia dan di surga (subhanallah, semoga kita termasuk yg ini..^^) atau di dunia dan di neraka (na'udzubillahi min dzalik).

Contoh yang berjodoh di dunia saja yaitu Nabi Luth dan Istrinya serta Fir'aun dan Istrinya. Nabi Luth masuk surga, sedangkan istrinya masuk neraka. Fir'aun masuk neraka, sedangkan istrinya masuk surga (sedih ya, kalau kita tidak bisa bersama dengan orang yang kita cintai di surga nanti).

Jika hati kita memiliki perasaan cinta, coba cek alasan cinta kita. Hati-hati dengan alasan cinta, jadikan agama (yang baik) sebagai alasan cinta. Bagaimana ukuran baiknya agama? Ukuran baiknya agama seseorang, tidak dapat dilihat dengan shalatnya saja, akan tetapi dilihat juga dari bagaimana sikapnya kepada ibunya, kepada anak kecil, dan kepada teman sebayanya.

Inilah ilmu tentang cinta (terkait dengan pasangan jenis) yang saya dapatkan, semoga bermanfaat..^^

NB :  tulisan ini spesial untuk Dek Setiti ;)